Feri Irawan, S.Pd.I : Selamat datang di blog ini. Silahkan browsing dan jangan lupa tinggalkan komentar sobat.

Selasa, 16 Februari 2016

Manajemen Touring Sebagai Sebuah Keharusan

Touring adalah salah satu kegiatan anak motor yang sangat mengasyikkan sekaligus menantang untuk dilakukan. Namun touring tidaklah cukup bermodal semangat yang menggebu-gebu. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan matang sebelum, selama dan sesudah touring. Manajemen dalam pengertian umum berarti merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengkoordinasi dan evaluasi kegiatan. Dalam kegiatan touring dapat dibagi menjadi 3 bagian.
Pertama: Kegiatan Perencanaan: terdiri dari Pembentukan Koordinator lapangan dan kepanitiaan kecil yang bertugas mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai daerah tujuan touring, melakukan survey dan membuat kalkulasi berapa biaya yang harus dikeluarkan seorang anggota club apabila ingin mengikuti kegiatan touring tersebut dan berapa lama perjalanan pulang pergi yang akan ditempuh dalam touring. Hal ini penting karena tiap anggota club dapat memposisikan dirinya apakah dengan spare waktu yang telah direncanakan itu dapat mengikuti kegiatan touring tersebut. Pembentukan korlap ini penting baik buat touring dalam rangka menghadiri anniversay sebuah club motor lain atau acara touring resmi yang diadakan oleh club motor itu sendiri.
Tahap kedua adalah berkoordinasi dengan Ketua Club dan jajarannya untuk dapat menginformasikan dan memprovokasi anggota club bahwa touring ini adalah touring yang menarik dan menantang untuk diikuti. Dalam hal ini biasanya divisi humas mempunyai peranan yang cukup vital untuk menyebarkan informasi secara utuh.
Tahap ketiga adalah melakukan registrasi terhadap anggota-anggota yang ikut dalam kegiatan touring tersebut. Korlap harus mendata masing-masing anggota yang ikut karena tiap anggota mempunyai "jam terbang" yang berbeda-beda dan mengingatkan tiap anggota yang ikut touring untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Motor harus dalam kondisi prima, kondisi fisik biker harus fit, mendapatkan ijin dari keluarga, mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa disesuaikan dengan kondisi cuaca dan yang penting juga "isi dompet" harus cukup dalam arti tidak hanya untuk ngisi bensin dan makan tetapi juga untuk iuran saweran biaya bersama dan uang taktis kalo muncul kendala di jalan yang tidak diduga sebelumnya.
Waktu pelaksanaan touring. Setelah semua peserta touring berkumpul di basechamp atau tempat yang ditentukan maka dilakukan briefing dulu sebentar, berdo'a bersama mohon keselamatan dan kelancaran selama perjalanan serta pembagian grup siapa yang menjadi voridjder (paling depan), posisi blocking (tengah) dan sweeper (paling belakang). Penunjukan ini disesuaikan dengan jam terbang masing-masing biker dan memberikan perhatian khusus bagi Ca-ang (calon anggota) yang belum pengalaman. Selama perjalanan harus selalu menjaga ketertiban dan kekompakan bersama. Speed touring disesuaikan dengan kondisi jalan dan idealnya tiap dua jam atau maksimal tiga jam perjalanan harus diselingi istirahat supaya badan tetap bugar. Di lokasi acara yang perlu diperhatikan oleh biker adalah ber"sosialisasi" dengan club motor lainnya. Ada kecenderungan begitu sampai di lokasi acara para biker tetep ngumpul dengan komunitasnya sendiri. Anak biker bilang nggak mau gaul.
Menurut penulis, moment yang paling penting pada saat acara berlangsung adalah mencoba berkenalan, tukar no HP, pin BBM dengan member-member club lain. Hal ini penting karena suatu saat pasti akan bermanfaat pada saat kita melakukan touring melewati daerah teman dari club motor lainnya tersebut. Jangan lupa tukar-tukar emblem, stiker atau bahkan kaos club sebagai tanda persaudaraan. Satu hal yang nggak boleh lupa adalah membawa "semacam trophy club atau piagam ucapan selamat" untuk kenang-kenangan club motor yang mengadakan acara.
Tahap selanjutnya ketika perjalanan pulang, pimpinan rombongan harus mengecek kondisi motor dan orang-orang dalam rombongan, brifieng dan berdo'a bersama. Sekali lagi penulis ingatkan bahwa kekompakan tim, rasa senasib dan tenggang rasa, kesabaran harus selalu dijaga dalam perjalanan. Setelah perjalanan dilalui dengan mulus dan kembali lagi dengan selamat, dilakukan briefing lagi, berdo'a dan tim dibubarkan dengan saling memaafkan apabila ada kejadian-kejadian di jalan yang sempat membuat suasana tidak nyaman dan pelukan keberhasilan.

Tidak lupa dokumentasi selama perjalanan untuk di upload dalam website club, facebook club dan dibuatkan laporannya. Demikianlah sekilas manajemen touring yang bisa penulis bagi kepada para biker lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar